--> Skip to main content

Cara Mengatasi Hutang diWarung Kelontong

Hutang Warung

BISNISWARUNG – Apa jadinya jika pembeli diwarung kelontong Anda kebanyakan bayarnya hutang? Tentunya ini kurang bagus bagi kelangsungan bisnis Anda karena perputaran modalnya jadi lambat. Lebih parah lagi jika ternyata hutangnya macet. Itulah mengapa sangat disarankan agar warung kelontong tidak memberi kesempatan bagi pembeli untuk berhutang.

Berdasarkan pengalaman saya memang gampang-gampang susah apalagi jika yang mau hutang tetangga dekat atau pelanggan Anda. Namun agar bisnis warung kelontong Anda bisa berkembang mau tak mau harus berusaha meminimalkan hutang ini jika mampu 0 % hutang.

Kondisi ini sebenarnya cukup dilematis apalagi jika warungnya masih sepi dan sedang mencari pelanggan. Apalagi ada sebagian orang yang kalau sedang ada uang belanjanya keminimarket giliran uangnya habis baru hutang kewarung sebelah, Cukup menyebalkan bukan?

Baca Juga : Jam Ideal Buka Toko Kelontong Tiap Hari

Ada beberapa cara mengatasi hutang diwarung kelontong yang bisa Anda lakukan meskipun mungkin tidak 100% meniadakan hutang diwarung tapi setidaknya jika ada tidak terlalu berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis warung kelontong. Berikut informasi selengkapnya:

1.Komitmen Awal Harus Jelas

Sedari awal membangun bisnis warung kelontong alangkah baiknya jika Anda berkomitmen jika memang tidak boleh ada yang hutang ya kalau ada pembeli mau hutang Anda bisa menolaknya dengan halus. Banyak alasan yang bisa Anda utarakan misalnya “Maaf modalnya pas-pasan kalau hutang tidak bisa belanja lagi!”

Jika sedari awal Anda sudah berkomitmen dimana jika ada yang berhutang Anda menolaknya maka lama kelamaan pembeli akan risih jika mau hutang kewarung anda. Tapi sekali saja warung kelontong Anda memberi hutangan saya yakin orang tersebut akan kembali berhutang bisa jadi akan berani hutang dalam jumlah yang lebih besar.

2.Pasang tulisan TIDAK MENERIMA BON

Cara ini pernah saya lakukan saat awal merintis warung kelontong dan hasilnya lumayan efektif. Saya membuat tulisan pada selembar kertas kemudian saya tempel dietalase depan sehingga setiap pembeli melihatnya.

Dengan cara ini akan membuat pembeli yang berniat hutang risih karena ada tulisannya walaupun ada juga sih yang tetap mau hutang tapi bisa dihitung dengan jari.

Bagaimana jika tetap ada yang mau hutang diwarung kelontong meski sudah ada tulisan TIDAK MENERIMA BON ? kembali apda poin pertama, Komitmen Anda diuji apakah anda akan merasa nggak enak atau kasihan. Jika Anda luluh kemudian memberi hutangan jangan heran jika orang tersebut akan kembali hutang atau langganan hutang.

3.Kenali perilaku pembeli

Berdasarkan pengalaman saya biasanya orang yang mau berhutang tidak langsung hutang tapi belanja tunai terlebih dahulu. Biasanya sih belanjanya banyak padahal orang tersebut baru belanja dan juga sering. Sebagai penjual tentu akan senang jika mendapatkan pelanggan baru semacam ini tapi sebenarnya ini adalah jurus agar Anda luluh atau nggak enak.

Setelah itu lama kelamaan bayarnya kurang jika Anda percaya saja lama kelamaan tanpa rasa malu akan hutang semuanya tentu janjinya akan dibayar tanggal sekian.

Pertamanya mungkin lancar lama kelamaan orangnya menghilang tak datang kewarung lagi. Asal Anda tahu ada tipe orang yang hobi hutang kemana-mana jadi misalnya diwarung kelontong A sudah punya hutang lalu hutang lagi kewarung lain begitu seterusnya.

Disinilah komitmen Anda diuji jika Anda merasa nggak enak atau tak kuasa menolak hutang bisa merepotkan Anda dikemudian hari.

Lalu bagaimana cara menghadapinya? Kalau belanja kemudian kurangnya sedikit mungkin masih bisa ditolerir asalkan kurangnya sedikit misalnya belanjanya Rp.100.000 lalu kurang Rp.10.000 tapi jika kurangnya banyak atau bahkan hutang semua saya menyarankan untuk menolak secara halus.

Tidak masalah jika kemudian pembeli akan kapok belanja yang penting cash flow warung kelontong tetap berjalan. Yakin saja masih banyak pembeli yang beli tunai.

Bagaimana menurut Anda cara mengatasi hutang diwarung kelontong? Silahkan bagi pengalamannya disini !
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar